Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Di Pulau Sulawesi


Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone juga diketahui selaku TNBNW yaitu salah satu
taman nasional yang berada di pulau Sulawesi. Kawasan ini bahkan menjadi taman
nasional dengan daratan terluas di Sulawesi.





Berada di daratan dan didominasi oleh hutan membuat taman nasional ini kaya akan berbagai jenis keanekaragaman hayati. Selain itu, bentang alam TNBNW cocok dijadikan sebagai destinasi wisata. Hal tersebut tampakdari banyaknya spot peluangobyek rekreasi mirip jeram dan puncak bukit.






Sejarah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone





Sebelum resmi ditetapkan menjadi Taman Nasional, kawasan ini pada awalnya bernama Taman Nasional Dumoga Bone. Barulah pada tanggal 18 November 1992 nama tersebut diganti dan ditetapkan menjadi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) oleh Menteri Kehutanan menurut SK No. 1068/Kpts-II/92 seluas 287.115 hektar.





Luas tersebut diperoleh dari penggabungan antara Suaka Margasatwa Dumoga seluas 93.500 hektar, Cagar Alam Bulawan seluas 75.200 hektar, dan Suaka Margasatwa Bone seluas 110.000 hektar. Penamaan taman nasional ini diambil dari nama Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Gorontalo, adalah Nani Wartabone.





Kawasan TN Bogani Nani Wartanobe ialah vegetasi hutan tropis yang berada di Semenanjung Minahasa, tepatnya di kawasan perbatasan antara provinsi Sulawesi Utara dan provinsi Gorontalo. Lokasi dan kondisi tersebut sekaligus menjadikannya sebagai taman nasional darat paling besar di Sulawesi.





Pada tahun 2010 terjadi perubahan fungsi taman nasional menurut Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 325 tahun 2010. Perubahan fungsi tersebut berbentukhutan bikinan terbatas atau HPT seluas 15.012 hektar, hutan buatan seluas 12 hektar, dan wilayah penggunaan lain seluas 167 hektare.





Tidak cuma itu saja, ada pula pergeseran fungsi tempat hutan lain menjadi tempat taman nasional, ialah hutan bikinan seluas 1.831 hektar, hutan lindung seluas 8.146 hektar, dan hutan produksi terbatas seluas 462 hektar. Hal tersebut akhirnya yang membuat luas daerah taman nasional berubah yang awalnya seluas 287.115 hektar menjadi 282.008 hektar.





Kondisi Alam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone









1. Letak dan Topografi





Secara geografis kawasan ini terletak pada 0°33′38″ – 123°40′48″ Lintang Utara dan 0°33′38″ -123°40′48″ Bujur Timur. Sedangkan secara administatif terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara serta di Kecamatan Suwawa dan Kecamatan Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.





Kondisi topografi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone cukup beraneka ragam, mulai dari datar, bergelombang ringan sampai berat, serta berbukit yang cukup terjal. Ketinggiannya berada pada kisaran antara 50 hingga dengan 1.970 meter di atas permukaan laut. Sementara itu, area berlembah mempunyai kelerengan lebih dari 45%.





2. Iklim dan Hidrologi





Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson daerah Bogani Nani Wartabone memiliki iklim tipe-A, tipe-B, dan tipe-C. Curah hujan berada pada kisaran 1.200 mm – 2.200 mm per tahun dengan keadaan suhu udara antara 20-28 derajat Celcius.





Kawasan taman nasional ini juga berfungsi sebagai daerah resapan dan tangkapan air. Misalnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Dumoga di Kabupaten Bolaang Mongondow yang mampu memadai keperluan irigasi pertanian di Sulawesi Utara dan DAS Bone, serta menopang kebutuhan air bersih untuk seluruh penduduk di Kota Gorontalo.





Flora dan Fauna Taman Nasional Bogani Nani Wartabone





Sebagai kawasan hutan tropis yang didominasi oleh rimba dan hutan, Taman Nasional Bogani Nani Watabone memiliki kekayaan flora dan fauna yang begitu berlimpah. Mulai dari jenis endemik sampai yang nyaris punah dapat ditemukan di daerah ini.





1. Flora





Jenis tanaman yang tumbuh di kawasan TNBNW dapat dibagi menurut tipe hutannya, yaitu hutan sekunder, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan, dan hutan lumut.





lantai hutan hujan tropis




Tercatat ada sekitar 400 jenis pohon, 241 jenis flora tinggi, 120 jenis paku-pakuan, 100 jenis tumbuhan lumut, serta 90 jenis anggrek (famili Orrchide atau anggrek putih) yang ditemukan di daerah taman nasional ini.





Adapun tumbuhan endemik dan flora langka di yang mampu ditemui, contohnya palem matayangan (Pholidocarpus ihur), ebonit (Diospyros celebica), kayu besi (Intsia spp.), kayu kuning (Arcangelisia flava), bunga bangkai (Amorphophallus companulatus), cempaka, dan nantu.





2. Fauna





Berbagai binatang yang menghuni kawasan taman nasional ini dapat dibagi berdasarkan jenisnya, yakni 24 jenis mamalia, 125 jenis aves atau burung, 11 jenis reptil, 2 jenis amfibi, 19 jenis ikan 38 jenis kupu-kupu, dan 200 jenis kumbang.





Maleo




Beberapa fauna spesies khas Sulawesi yang mampu dijumpai, antara lain anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), simpanse yaki (Macaca nigra dan Macaca nigrescens), babirusa (Babyrusa babyroussa), kuskus beruang sulawesi (Ailurops ursinus), kuskus kerdil (Phalanger Celebensis), burung maleo (Macrocephalon maleo), dan juga kelelewar bone (Bonea bidens).





Kegiatan dan Destinasi Wisata





Ada banyak sekali destinasi rekreasi yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Berkunjung pun makin lengkap dengan berbagai kegiatan yang mampu dilakukan sambil menikmati daya tarik alam taman nasional terbesar di Sulawesi.





1. Air Terjun Mengkang





Air Terjun Mengkang berlokasi di Desa Mengkang, Kecamatan Laloyan. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk meraih lokasi ini dari daerah TNBNW adalah sekitar 1,5 jam dengan kendaraan roda empat. Sementara itu jika berlangsung kaki dari Desa Mengkang hadirin memerlukan waktu kurang lebih 3 jam.





2. Mengunjungi Habitat Maleo Tambun





Burung maleo merupakan salah satu spesies yang banyak didapatkan di tempat taman nasional ini dan membentuk habitat di Desa Tambun, Kecamatan Dumoga Timur. Kegiatan yang mampu dilaksanakan pengunjung di lokasi ini yaitu mengamati sikap dari burung maleo.





Perilaku burung yang mampu diamati antara lain ketika akan bertelur, mencari telur burung maleo, dan aneka macam kegiatan lainnya. Jika pengunjung merasa letih, maka dapat mengunjungi sumber air panas yang bersahabat dari lokasi habitat burung maleo.





3. Sumber Air Panas Tambun





Lokasi
dari sumber air panas tambun berdekatan dengan habitat burung maleo. Di sini
pengunjung dapat melepas penat sesudah letih memperhatikan burung maleo. Jaraknya
dari ibu kota kabupaten sekitar 50 km dengan waktu tempuh 1,5 jam dan tepat
berada di pinggir jalan beraspal, sehingga sungguh gampang untuk dijangkau.





4. Air Terjun Tumpah





Air menggeluti tumpah berjarak kurang lebih 2,5 km dari kompleks Bina Cinta Alam Toraut ke bab barat. Lokasi dari rekreasi ini berada di Desa Toraut, Kecamatan Dumoga Barat. Waktu tempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat dari balai taman nasional memerlukan waktu sekitar 2 jam, lalu dilanjutkan dengan berlangsung kaki selama 1,5 jam.





curug air terjun




5. Air Terjun Lombonga





Air terjun Lombonga berlokasi di Desa Lombonga, Kecamatan Suwawa. Keunikan dari teladas ini adalah terdiri atas dua aliran, yakni Lombonga I dengan ketinggian sekitar 20 meter dan Lombonga II dengan ketinggian sekitar 30 meter.





Cara untuk mencapai desa Lombonga membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam dari kantor balai taman nasional. Jaraknya makin erat kalau ditempuh dari kota Gorontalo, ialah satu jam. Dari pintu masuk Desa Lombonga, gerojokan mampu ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih setengah jam.





6. Gua Batu Berkamar





Gua batu berkamar mampu ditempuh lewat Desa Toraut, Kecamatan Dumoga Barat, atau sekitar 7 km dari arah barat daya Komplek Bina Cinta Alam Tourat. Cara untuk mencapainya adalah dengan dengan menggunakan kendaraan roda empat dari kantor balai taman nasional dengan waktu sekitar 2 jam, lalu berjalan kaki sekitar 4 jam.





Pesona yang dijanjikan dari Gua Batu Berkamar tidak cuma sekadar gua saja, namun juga dapat menikmati dan mengamati seperti apa kehidupan dari tarsius dan burung hantu.





7. Bukit Linggua





Bukit
Linggua terletak Kecamatan Dumoga Barat dan berada pada ketinggian 700 meter di
atas permukaan bahari. Jarak tempuh menuju lokasi ini adalah sekitar 3 jam dari
stasiun observasi Toraut dengan berlangsung kaki. Panorama dari puncak bukit ini
sangatlah indah dengan hamparan hijau dari daerah taman nasional serta kondisi
pemukiman warga.





Selain itu, hadirin juga mampu melaksanakan aktivitas lain seperti hiking dan fotografi. Kelebihan dari mendatangi Bukit Linggua ialah lokasinya yang menjadi satu dengan Air Terjun Sungai Tumpah dan juga habitat burung khas Sulawesi.





Fasilitas TNBNW





Bagi hadirin Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang ingin menginap di daerah ini dapat menuju ke Wisma Bina Cinta Alam (BCA) Toraut yang terletak di desa Toraut, Kecamatan Dumoga Barat. Lokasi ini berjarak 2 jam perjalanan dari Kantor Balai TNBNW dengan kendaraan roda empat.





Di daerah ini terdapat kemudahan penginapan, ruang rapat, serta bumi perkemahan. Bagi yang memerlukan pemandu atau porter juga mampu menyewanya semoga memudahkan petualangan menysuri akwasan taman nasional ini.


Comments

Popular posts from this blog

111+ Sugar Water

View Sebuah Taman Yang Berbentuk Lingkaran Memiliki Diameter 24 M Maka Luas Taman Tersebut Adalah M2 Pictures

List Of Best Cash Management App Ios References