Taman Nasional Kepulauan Togean – Tojo Una-Una
Taman Nasional Kepulauan Togean atau disingkat selaku TNKT adalah taman nasional yang berada di Pulau Sulawesi, tepatnya Provinsi Sulawesi Tengah. Keunikan dari taman nasional ini yakni wilayahnya yang berisikan deretan aneka macam pulau-pulau kecil.
Sebagai kawasan yang didominasi oleh pulau-pulau, maka kekayaan utama dari TNKT yakni pesona terumbu karangnya. Bahkan, keberagaman terumbu karang di daerah ini menjadi bab dari Coral Triangle.
Sejarah Taman Nasional Kepulauan Togean
Kawasan ini ditunjuk selaku taman nasional lewat Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-II/2004 perihal Penunjukan Kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean seluas 362.605 hektar yang terdiri atas daerah darat seluas 25.832 hektar dan wilayah bahari seluas 336.773 hektar.
Sekitar sepuluh tahun kemudian, luas tempat taman nasional ini mengalami pergeseran berdasarkan Surat Keputusan Nomor 869/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sulawesi Tengah menjadi seluas sekitar 4.274.687 hektar.
Luas TNTK berdasarkan lampiran peta dari Surat Keputusan tersebut dan analisa SHP adalah sekitar 365.241,08 hektar dengan pembagian wilayah daratan seluas 25.121,72 hekar dan kawasan lautan seluas 340.119,36 hektar.
Hal tersebut lebih diperkuat dengan adanya Surat Kepala BPKH XVI Palu Nomor S..13/BPKH/ISDHL/SDH.0/1/2016 tentang data tempat hutan Taman Nasional Kepulauan Togean.
Oleh alasannya adalah itu, daerah darat taman nasional berkurang sebanyak 710 hektar dan wilayah maritim bertambah luas sebesar 3.346 hektar.
Kondisi Alam Taman Nasional Kepulauan Togean
1. Letak dan Topografi
Taman Nasional Kepulauan Togean berada pada titik koordinat 00°07’43’’ – 00°65’06’’ Lintang Selatan dan 121°51’63’’ – 122°44’00’’ Bujur Timur. Sementara itu, secara administratif daerah ini berada di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kawasan yang terdiri atas formasi pulau kecil yang melintang di tengah Teluk Tomini ini berada dalam zona transisi garis Wallace dan Weber dengan topografi datar, bergelombang, berbukit, dan curam di wilayah bawah laut.
Batas wilayah yang diatur oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Togean di sebelah utara adalah Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo, di sebelah selatan ialah lautan dalam dan daratan Pulau Sulawesi, di sebelah timur ialah Laut Maluku, dan di sebelah barat yaitu lautan dalam dan Teluk Tomini.
2. Iklim
Iklim di taman nasional ini mengikuti iklim maritim tropis yang bersifat musiman dengan suhu berada pada kisaran antara 26° Celcius sampai dengan 34° Celcius. Curah hujan rata-rata berkisar dari 2.307 mm – 3.246 mm per tahun.
3. Geologi dan Tanah
Kondisi geologi Kepulauan Togean National Park masih cukup muda, karena sebagian besar daerahnya adalah deretan terumbu karang kuarter (holosen) dan lonsio (pliosen). Batuan di Pulau Una-Una ialah batuan gunung api holosen dan sebagian besar masih tertupi oleh lahar bekas letusan tahun 1983.
Tanah di tempat ini dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu regosol di Pulau Una-Una, ferralsol di rangkaian Walea, luvisol di Pulau Togean, bagian barat Pulau Batukada, dan Pulau Talatakoh, serta bagian lain dari rangkaian antara Togean-Batukada-Talatakoh juga mempunyai jenis tanah yang belum diidentifikasi jenisnya.
4. Ekosistem
Tipe ekosistem di daerah ini antara lain hutan dataran rendah (low-land forest), hutan bakau atau mangrove, pantai berbatu, terumbu karang (coral reefs), dan padang lamun (sea-grass bed).
Kepulauan Togean sendiri yakni ekosistem terumbu karang yang memiliki bagian penting dari Segitiga Terumbu Karang atau disebut selaku Coral Triangle. Wilayah tersebut ialah area dengan tingkat keanekaragaman terumbu karang tertinggi di dunia. Negara yang mempunyai Coral Triangle adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan Miconeasia.
Flora dan Fauna Taman Nasional Kepulauan Togean
Kawasan
dengan keadaan yang masih sungguh asri memang menjadi nirwana untuk aneka macam jenis
tanaman dan fauna, tergolong Taman Nasional Kepulauan Togean yang diketahui selaku
surganya kehidupan bawah bahari.
1. Flora
Kekayaan hayati di taman nasional ini memang tidak terlampau menonjol , karena didominasi oleh fauna yang hidup di wilayah perairan. Selain itu, keadaan tanahnya juga kurang memungkinkan untuk ditumbuhi banyak sekali jenis tanaman.

Adapun flora yang menjadi penyusun padang lamun antara lain Cymodocea serulata, Cymodocea rortundata, Halodule uninervis, Syringodium isofolium, Enhalus acroides, dan Thalassia hemprichii.
2. Fauna
Beberapa jenis hewan laut yang mampu ditemui di kawasan taman nasional ini antara lain ikan tuna, lajang (Decapterus nacrosoma), cakalang (Gymnosarda unicolor), kura-kura hijau, penyu sisik, duyung, kima raksasa, kera togean (Macaca togeanus), dan biawak togean.

Hasil
penelitian mencatat bahwa ada sekitar 262 spesies karang di TNKT yang tergolong
ke dalam 19 jenis famili. Di antara spesies tersebut ada juga karang jenis
endemik Togean seperti Accropora togeanensis.
Selain itu, juga ditemukan enam karang gres Kepulauan Togean dan Banggai, yaitu masing-masing satu jenis dari genus Porites, Acropora, Echinophyllia, Leptoseris, dan 2 jenis dari genus Galaxea.
Ada empat tipe terumbu karang yang dapat dijumpai di tempat taman nasional ini, yaitu karang tepi (fringing reef), karang penghalang (barrier reef), karang tompok (patch reef), dan karang cincin (atoll).
Jenis ikan terumbu karang yang didapatkan ada sekitar 596 spesies ikan yang termasuk ke dalam 62 famili. Ada dua spesies yang disangka berpengaruh ialah jenis endemik dari Kepulauan Togean, yakni Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp.
Tidak hanya itu, tempat ini juga tercatat memiliki 2 genus mamalia, 10 genus aves, 3 genus reptil, 2 genus amfibi, 10 genus pisces, 555 spesies moluska dari 103 jenis famili, 336 jenis Gastropoda, 211 jenis Bivalvia, 2 jenis Cephalopoda, 2 jenis Scaphopoda, dan 4 jenis Chiton.
Kegiatan dan Destinasi Wisata
Taman Nasional Kepulauan Togean mempunyai destinasi rekreasi yang cukup beragam mulai dari rekreasi maritim, pegunungan, dan aneka macam lokasi lain. Kegiatan yang mampu dijalankan juga bervariasi dari diving, snorkeling, sampai penelitian.

1. Pulau Kadidiri
Daya
tarik utama dari Pulau Kadidiri ialah suasananya yang begitu sunyi dan sejuk.
Diketahui hanya ada tiga resort di pulau ini yang pribadi menghadap ke
bibir pantai, sehingga hadirin mampu menikmati pesona pantai dan laut yang
dibatasi oleh jendela.
Selain itu, tidak jauh dari resort terdapat dermaga dan formasi pohon kelapa yang dapat dijadikan sebagai spot fotografi. Panorama di pulau ini paling indah saat sore hari sempurna saat matahari mulai terbenam dan memancarkan semburat yang begitu indah, perpaduan antara warna hijau toska dan warna jingga khas senja.
2. Pulau Kabalutan
TNKT memang diketahui mempunyai banyak deretan pulau, tetapi Pulau Kabalutan ialah yang mempunyai jumlah masyarakatterbanyak di antara yang lain. Pulau ini juga diketahui selaku Pulau Janda, karena ada banyak perempuan lokal yang hidup menjanda. Penyebabnya cukup beragam, seperti angka kematian yang tinggi dan ditinggal suami merantau.
Mata pencaharian warga setempat lazimnya adalah nelayan. Hal itu dikarenakan Suku Bajo memang telah populer sejak lama akan kemampuannya dalam melaut. Bahkan, dibilang mereka bisa menyelam tanpa menggunakan alat bantu apapun. Meskipun begitu, sekarang telah banyak yang mulai mengandalkan teknologi penyelaman terbaru.
Panorama
di pulau ini sungguh-sungguh memikat dan tidak akan terlupakan. Apalagi di
tengah-tengah pulau terdapat bukit yang sungguh gampang untuk dijangkau.
Pengunjung yang ingin menyaksikan daya tarik dari Pulau Kabalutan dari atas
ketinggian mampu mendaki sampai ke puncak bukit tersebut.
3. Pulau Papan
Pesona dari Pulau Papan ialah daerah perairannya yang berwarna biru muda dan sungguh jernih, sehingga gugusan karang mampu tampakdengan terang dari atas permukaan. Ketika naik ke atas daratan, pengunjung akan disambut dengan formasi papan sepanjang persepsi mata. Papan tersebut ialah jalan setapak bagi warga setempat.

Salah
satu daerah yang dijadikan sebagai ikon pulau ini yakni jembatan papan yang
memiliki panjang kurang lebih 1.000 meter dan meliuk-liuk di atas permukaan
maritim. Jembatan papan tersebut tidak cuma sebatas menjadi ikon pulau, namun
juga mempunyai nilai fungsi yang tinggi, sebab warga sekitar membangun kediaman
di atas pemukaan laut.
4. Pulau Una-Una
Pulau Una-Una adalah satu dari sekian pulau yang membentuk deretan nan indah di kawasan TNKT. Area yang paling favorit hadirin dari pulau ini yakni keberadaan gunung api aktif, adalah Gunung Colo. Jadi, sambil bertandang ke pulau juga sekaligus mengamati kondisi gunung api.
Menuju TN Kepulauan Togean
Untuk mendatangi daerah Taman Nasionan Laut Kepulauan Togean, kita mampu berangkat dari Palu ke Ampana melalui Poso dengan jarak tempuh 375 km. Perjalanan ini mampu ditempuh dengan bis atau kendaraan langsung, lalu diteruskan dengan perahu dari Ampana ke Waka dan Malenge dengan agenda saban hari pada jam 10 hingga 11 pagi.
Pemberangkatan juga mampu dilaksanakan Gorontalo menuju Marisa lalu menaiki bahtera menuju Dolong atau Wakai. Selain itu juga bisa dari Makasar menuju Ampana melalui Rantepao (Tana Toraja) selama 14 jam, lalu dilanjutkan dengan kapal.
Comments
Post a Comment